Kamis, 15 Desember 2011

Apa sih itu "MAHASISWA" ?

Mahasiswa
Secara ontologi mahasiswa adalah seseorang yang telah lulus sekolah lanjut atau sekolah menengah atas kemudian melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi serta berpakaian tidak seragam seperti waktu di sd, smp, atau sma. Mahasiswa biasanya dapat kita jumpai ketika pada pagi hari sedang memakai tas atau sambil membawa buku di tangannya dan memakai kemeja dengan rapi.  Bagi mereka yang memakai kendaraan umum ketika hendak ke kampus, mereka biasanya membaca bacaan di kendaraan tersebut. Mahasiswa juga memiliki banyak pegangan buku, biasanya satu buku memiliki ketebalan buku yang cukup tebal.  Ia biasa dapat ditemui di perpustakaan sedang mencari referensi untuk tugasnya atau sekedar membaca untuk menambah ilmu pengetahuan. Mereka cenderung bebas untuk memilih tampilan mereka ke kampus, tapi ada beberapa aturan yang harus tetap di patuhi. Mahasiswa sebaiknya memakai kemeja, sepatu, dan bawahan yang sopan ketika ingin pergi kuliah.
Dilihat dari epistomologi, mahasiswa memiliki cara berfikir kritis terhadap lngkungan sekitarnya. Cara berfikir kritis mahasiswa yaitu mereka mampu memilih dan mengevaluasi informasi yang mereka dapat baik dari lingkungannya maupun dari dosen dan buku yang mereka baca. Setiap informasi yang mereka dapat, mereka harus menganalisa apakah informasi tersebut benar atau tidak. Terlebih lagi karena motode belajar mahasiswa ialah metode belajar mandiri yang berbeda dengan ketika kita masih duduk di bangku TK, SD dan SMP. Mahasiswa berusaha mencari sendiri dan belajar sendiri tanpa di suap oleh pengajar. Tanpa di suap oleh pengajar makudnya ialah, mahasiswa tidak boleh hanya bergatung pada dosen dan menganggap dosen hanya satu-satunya sumber ilmu sehingga setiap perkataan dosen dijaikan acuan pengetahuan yang selama ini mahasiswa miliki. Proses perkuliahan hanya dijadikan forum untuk mengkonfirmasikan kepada dosen terhadap pengeahuan bebas yang mahasiswa dapatkan. Dosen juga hanya sebagai fasilitator yang hanya memberikan gambaran umum dari sebuah materi mata kuliah, selebihnya mahasiswa mencari sendiri lewat berbagai cara seperti dari buku atau internet. Dari situ, mahasiswa mendapatkan pengetahuan baru yang harus tetap di kritisi apakah pengetahuan itu benar apa tidaknya lagi. Peran berfikir kritis juga sangat dibutuhkan pada metode belajar mahasiswa. Metode belajar mahasiswa yang mandiri membuat mahasiswa harus mencari pengatahuan yang lebih dari pengetahuan yang mereka dapat di kuliah. Oleh sebab itu, jangan sampai mahasiswa merasa karena bahwa harus mendapatkan ilmu pengetahuan sebanyak-banyaknya sehingga mereka  mengabaikan untuk menganalisa pengatahuan yang ia dapatkan. Peran berfikir kritis sangat penting dalam mencari dan memilih pengetahuan mana yang seharusnya menjadi pedoman mahasiswa.
Mahasiswa juga memiliki cara berinteraksi dan bersikap terhadap lingkungan dan masyarakat. Mahasiswa tidak mementingkan diri sendiri dan mengabaikan  orang  dan lingkungan sekitarnya. Katika mahasiswa berindak ia akan dinilai oleh masyarakat. Mahasiswa tidak egois atau mementingkan diri sendiri. Ketika mereka merasa ingin mengapresiasikan pendapatnya, ia harus tetap menghargai pendapat orang lain. Mahasiswa harus bijaksana dalam bertindak karena mereka tidak boleh pilih kasih terhadap sekelompok orang. Ketika mahasiswa tidak bisa memiliki rasa dan sikap bijaksana, maka akan terjadi kekacauan. Sebagai contoh, ketika seorang mahasiswa tersebut mendapati temannya memiliki masalah dengan mahasiswa yang lain yang tidak ia kenal, mahasiswa tersebut kemudian berniat untuk membalasakan dendam kepada mahasiswa yang melukai temannya. Mahasiswa tersebut melakukan balas dendam karena merasa temannya dilukai dengan mahasiswa lain sehingga terjadilah perkelahian atau tawuran antar mahasiswa. Hal ini merupakan bukan sikap bijaksana seorang mahasiswa. Mahasiswa yang bijaksana harus melihat masalah tidak dipandang dari satu sudut saja. Ketika mahasiswa mendapati masalah seperti ini, seharusnya sebagai teman yang baik mahasiswa harus meluruskan masalah ini dan menyelesaikan masalah dengan membicaakan baik-baik dan tidak langsung mengambil tindakan yang merugikan orang lain.
Secara axiologi mahasiswa ketika ia lulus dari perguruan tinggi memiliki ilmu atau skill yang mereka dapat dari proses selama mereka belajar di perguruan tinggi yang bisa menjadi bekal mahasiswa untuk mendapatkan pekerjaan atau tujuan mereka masuk perguruan tinggi. Dari  berbagai ilmu atau skill yang ia dapat dari selama mereka belajar di perguruan tinggi dapat membantu mereka cepat mendapatkan pekerjaan. Hal ini merupakan hasil dari menjadi mahasiswa karena sebagian besar orang menjadi mahasiswa karena ingin memiliki pengetahuan yang lebih karena mereka belum mampu untuk mendapat pekerjaan yang layak bagi mereka ketika lulus sekolah lanjut. Dengan ilmu yang ia dapat di perguruan tinggi, mereka berharap dapat dijadikan modal untuk mendapatkan pekerjaan yang layak yang mereka impikan. Tidak semua mahasiswa mendapatkan keberuntungan seperti ini karena hanya sebagian mahasiswa yang mampu menjalankan perannya yang baik secara epistomologi sehingga mampu menghasilkan axiologi yang baik. Sebagai contoh, mahasiswa yang menjalankan perannya sebagai mahasiswa yang baik dimana selalu mengedapankan metode belajar mandiri, berfikir kritis, bijaksana dan tidak mementingkan diri sendiri maka axiologi yang mahasiswa dapat juga adalah hasil yang baik dari proses yang ia kerjakan pada epistomologi mahasiswa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar